Probolinggo, Liputan5news.com: Kejanggalan pengerjaan Proyek belanja modal bangunan gedung kantor konstruksi pavingisasi (pekerjaan Lanscape) di RSUD Tongas kabupaten Probolinggo senilai 2,5 miliar lebih terus mendapat sorotan masyarakat.
Proyek bersumber dari APBD-DAU pada dinas kesehatan kabupaten Probolinggo yang dilaksanakan oleh CV .Fokus indo Artha ini terdapat beberapa dugaan temuan jika pengerjaannya tidak sesuai rencana anggaran dan biaya (RAB)yang ada . Salahsatunya pada penggunaan bekas galian tanah kolam pada dasar pekerjaan pavingisasi, pemasangan batu pondasi taman yang berlobang ,atap tempat parkir yang menggunakan barang lama serta tidak adanya direksi Keet dilokasi proyek,hingga tidak adanya konsultan pengawas dilokasi proyek.
Baca Sebelumnya : Pekerjaan Landscape RSUD Tongas
Farel, pelaksana proyek dikonfirmasi menyatakan bahwa direksi keet sengaja ditiadakan karena biaya mahal dan juga atas petunjuk pihak RSUD.Tongas
"biayanya kan mahal mas,dan lagi kata pihak rumahsakit juga gak perlu ada direksi keet." ungkapnya selasa (26/8).
Sementara, dikonfirmasi soal beberapa kejanggalan pada pekerjaan Lanscape di RSUD .Tongas,alih alih memberikan penjelasan, Direktur RSUD Tongas dr. Catur Prangga Wadana seolah melempar ke pengawas proyek.
"Silahkan mas berkomunikasi dengan pengawas karena semua sudah ada mekanismenya." ungkapnya via pesan whatshap.rabu,(27/8). (Ze)
