Probolinggo – Liputan5Nwes.com
Kemacetan panjang terjadi setiap hari di Jalan Nasional Surabaya–Banyuwangi tepatnya di perlintasan rel kereta api Curahtulis, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo. Antrean kendaraan mengular dari dua arah, baik dari Pasuruan maupun dari Probolinggo.
Menurut keterangan warga setempat yang setiap hari melintas, pekerjaan perbaikan perlintasan rel tersebut sudah berlangsung sejak Minggu, 30 November 2024. Namun hingga hari ini, progres pekerjaan dinilai lambat karena pengerjaan dilakukan secara manual tanpa alat berat.
“Pantas lama, soalnya dikerjakan pakai tenaga manusia saja,” ujar salah satu warga.
Kemacetan Parah di Jam Sibuk
Lambatnya pekerjaan membuat kemacetan tak terhindarkan, terutama pada jam berangkat kerja dan sekolah. Para pengemudi mengeluhkan kondisi ini, terlebih karena dua bulan lalu perlintasan tersebut juga baru diperbaiki, namun kini kembali dikerjakan.
Murid SD Kesulitan Menyeberang
Di sekitar lokasi juga terdapat SDN yang berada di sisi selatan jalan, sedangkan banyak murid tinggal di sisi utara. Guru-guru setiap pagi harus membantu menyeberangkan murid.
“Saat macet seperti ini, nyebrang jadi lebih sulit. Biasanya kami bantu anak-anak, tapi sekarang lebih berbahaya,” keluh salah satu guru.
Warga yang bekerja sebagai petani juga terdampak. “Sawah saya di utara jalan. Mau ke sawah terpaksa lewat jalan nasional ini. Sekarang makin susah karena macet,” ujar seorang petani.
Minim Rambu dan Diduga Tanpa Koordinasi
Tim wartawan Liputan5Nwes.com di lokasi menemukan bahwa pekerjaan berlangsung dengan minim rambu lalu lintas, bahkan tidak tampak satu pun petugas kepolisian yang mengatur arus kendaraan.
Padahal, pekerjaan ini sudah berjalan lebih dari lima hari, sehingga publik mempertanyakan minimnya pengamanan dan lemahnya koordinasi pihak terkait.(hs)
