Probolinggo Liputan5News,
Rencana memperpanjang rute Kereta Api Lokal Surabaya – Pasuruan (Supas) hingga ke Probolinggo, tinggal sedikit lagi. Perpanjangan layanan ini dirasa perlu karena desakan kebutuhan masyarakat yang bekerja dari Probolinggo ke Surabaya, atau sebaliknya. Selain itu, usulan rute ini diharapkan meningkatkan wisatawan yang akan berkunjung ke Kota Probolinggo menggunakan moda transportasi tersebut.
Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan pun memberikan angin segar untuk rencana ini. Hal itu, terlihat saat rapat secara daring Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin bersama Dirjen Perkeretaapian, PT KAI, PT KCI dan Balai Teknik Perkeretaapian, Kamis (11/12) siang di Command Center Kantor Wali Kota Probolinggo.
Didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Budiono Wirawan, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Aries Santoso, Asisten Administrasi Umum Agus Efendi, Plt Kepala Dinas Perhubungan Pudi Adji Tjahjo Wahono beserta jajaran, dan perwakilan Bapperida Kota Probolinggo, wali kota menyampaikan sejumlah hal penting.
"Dengan adanya kereta commuter dari Surabaya - Pasuruan sudah memudahkan tidak hanya masyarakat Pasuruan tetapi juga bagi masyarakat Kota Probolinggo dan sekitarnya yang saat ini bekerja di pusat industri Bangil, Sidoarjo, dan Pasuruan. Jika Kereta Api Supas bisa diperpanjang sampai Stasiun Probolinggo tentu sangat membantu," imbuhnya.
Selain itu, sebagai pintu gerbang Gunung Bromo banyak wisatawan lokal maupun internasional yang turun di Stasiun Probolinggo. Ia melihat potensi yang sangat menguntungkan tidak hanya bagi perkeretaapian tapi juga bagi masyarakat karena pembiayaan kereta commuter yang di subsidi pemerintah pusat sangat ekonomis.
“Kami sangat berharap terwujudnya perpanjangan rute dari kereta commuter dari Surabaya ke Pasuruan sampai ke Kota Probolinggo. Kami telah berkomunikasi dengan PT. KAI DAOPS 9 khususnya tentang keinginan mengembangkan Stasiun Probolinggo karena sebentar lagi Pelabuhan Tanjung Tembaga akan dijadikan pelabuhan ekspor impor,” tuturnya.
Ya, Pemkot Probolinggo punya rencana kerja sama dengan PT. KAI untuk perpanjangan rel dari stasiun menuju pelabuhan dengan panjang 1,6 km. “Sudah proses pembebasan lahan dan tentu kami semakin semangat kalau kereta Commuter Surabaya - Pasuruan bisa dipanjangkan sedikit ke Kota Probolinggo," harap Aminuddin.
Sementara itu, berdasarkan hasil rapat, ada beberapa kesimpulan yang disampaikan Aditya Karsa Kasubdit Angkutan, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api DJKA. Secara prinsip perpanjangan rangkaian perjalanan KA Supas menuju Stasiun Probolinggo dapat dilaksanakan dengan memperhatikan hal - hal penting seperti kajian teknis dan regulasinya.
"Yang pertama kajian teknis dan okupansinya, kami akan berkoordinasi dengan Kepala Dishub Kota Probolinggo bersama dengan KAI dan KCI untuk melakukan kajian teknis mengenai aspek teknis operasional maupun potensi demand-nya. Beberapa data yang sudah dilakukan bisa menjadi referensi untuk menyempurnakan kajian tersebut, termasuk aspek operasional berdasarkan masukan Wali Kota Probolinggo agar waktunya bisa pagi dan sore atau malam hari untuk menunjang aktifitas dan aksesbilitas masyarakat Probolinggo yang pergi kerja," kata Aditya, yang memimpin rapat siang itu.
"Yang kedua kami mohon kepada teman - teman KAI dan KCI sambil berparalel untuk dapat dilakukan peningkatan fasilitas pelayanan di Stasiun Probolinggo khususnya, agar sesuai standar layanan minimum yang sudah ditetapkan Kemenhub," tambahnya.
Berikutnya, DJKA akan support terkait penyesuaian izin operasi, izin lintas pelayanan, dan juga penambahan penyesuaian terhadap alokasi anggaran PSO, serta perlu adanya revisi keputusan Menteri terkait dengan tarif dan juga perjalanan kereta api.
Aditya juga menyampaikan, setelah kajian selesai, PT. KAI bisa permohonan perubahan izin operasi dan lintas pelayanannya. "Berikutnya setelah selesai persyaratan tersebut dan sudah terbit izinnya akan dilakukan uji coba terbatas untuk memastikan kelancaran terhadap pengoperasian KA Supas tersebut,” jelasnya.
Masih menurut Aditya, bersama dengan Pemerintah Kota Probolinggo, PT. KAI, DJKA, dan Balai Teknik Perkeretaapian nanti akan melakukan evaluasi hasil setelah pasca pengoperasian KA Supas setelah perpanjangan menuju Kota Probolinggo.
“Sementara mungkin maksimal baru bisa sepanjang 2 frekuensi dan jamnya akan dievaluasi lagi oleh KAI untuk dapat mengakomodir khususnya penumpang yang bekerja menuju Surabaya di pagi dan sore hari," pungkas dia.
Ditemui usia zoom meeting, Plt Kepala Dishub Pudi menegaskan bahwa Pemerintah Kota Probolinggo perpanjangan Supas Commuter selama ini masih dari Surabaya – Pasuruan dibutuhkan karena potensi penumpang yang bekerja di wilayah Surabaya dan sekitarnya bisa terakomodir. Dan, sebagai upaya meningkatkan potensi ekonomi dan wisata di Kota Probolinggo sebagai penyangga wisata Gunung Bromo.
"Harapan kedepan bisa terealisasi, masih kita upayakan dengan DJKA Kemenhub agar bisa goal. Intinya mereka setuju, sesuai kajian awal terkait potensi - potensi itu akan kita lakukan juga dengan PT. KAI dan PT. KCI. Kita akan disupport 2 frekuensi dulu, nanti kalau volumenya banyak akan ditambah lagi sesuai permintaan pasar, kemungkinan tahapan selanjutnya dilaksanakan tahun 2026," imbuh Pudi.(hs)
