Probolinggo – Liputan5News.com
Kondisi jalan Kabupaten Probolinggo kembali menjadi sorotan. Banyak ruas jalan kini tidak lagi beraspal, melainkan hanya berupa batu makadam yang tajam. Salah satunya di wilayah Watu Panjang, Kecamatan Krucil, yang setiap turun hujan berubah menjadi genangan air seperti kolam.
Pantauan tim Liputan5Nwes.com di lapangan, kerusakan terjadi sepanjang jalur yang melintasi empat desa, yaitu Watu Panjang, Pelaosan, Kalianan, dan sekitarnya. Hampir seluruh permukaan jalan sudah hilang aspalnya dan menyisakan batu-batu besar yang sangat membahayakan pengguna jalan.
Sejumlah warga yang melintas mengaku lelah dan kesal karena harus melalui jalan rusak tersebut setiap hari. Saat tim kami mengambil foto di lokasi, seorang ibu pengendara motor sempat berhenti dan bertanya dengan penuh harapan:
> “Mau diaspal tah, Mas?”
Tim wartawan menjawab bahwa kami hanya melintas dan mendokumentasikan kondisi jalan. Sang ibu kembali menimpali:
> “Iya Mas… tolong sampaikan ke Bupati. Kapan jalan ini mau diaspal?”
Keluhan seperti ini bukan hal baru bagi warga setempat. Mereka sudah puluhan tahun menantikan perbaikan yang layak.
---
75% Jalan Kabupaten Rusak, APBD Diduga Hanya Menjangkau Sekitar 20%
Berdasarkan penelusuran dan pantauan Liputan5Nwes.com, sekitar 75% ruas jalan kabupaten di Probolinggo berada dalam kondisi rusak berat. Dari anggaran APBD, diperkirakan hanya sekitar 20% jalan yang mendapatkan perbaikan setiap tahunnya. Selebihnya masih memprihatinkan dan tidak kunjung tersentuh pembangunan.
Hal ini menimbulkan tanda tanya besar mengenai program kerja Dinas PUPR Kabupaten Probolinggo selama setahun terakhir, khususnya terkait prioritas perbaikan infrastruktur dasar.
---
Harapan Warga di Penghujung 2025
Memasuki penghujung tahun 2025, warga Watu Panjang dan wilayah sekitar mulai pesimistis. Mereka menilai kecil kemungkinan jalan tersebut akan diaspal pada tahun ini, karena belum terlihat tanda-tanda pengerjaan apa pun dari pemerintah daerah.
> “Kami sudah menunggu bertahun-tahun. Sampai sekarang belum ada tanda-tanda akan diperbaiki,” kata salah satu warga dengan nada kecewa.
Namun demikian, masyarakat masih berharap besar agar perbaikan bisa terlaksana pada tahun 2026.
> “Mudah-mudahan tahun depan terwujud. Kami tetap optimis,” harap warga.(has/Ahmd)
