Update Terbaru

6/recent/ticker-posts

Miris, Warga 20 Tahun Tak Merasakan Jalan Layak di Ruas Tembusan Lumbang–Tongas

Probolinggo – Liputan5News.com
Jalan penghubung antar kecamatan yang melewati beberapa desa—yakni Desa Lumbang, Desa Pamatan, Desa Purut, Desa Kelampok, hingga Desa Tongas Wetan—kondisinya memprihatinkan. Ruas jalan tembusan dari Desa Lumbang menuju Tongas Wetan, tepatnya berakhir di area SMA Negeri 1 Tongas Wetan, sudah hampir 20 tahun tidak tersentuh pembangunan.

Padahal, jalur ini merupakan akses vital bagi warga dari empat desa yang memiliki kepadatan penduduk cukup tinggi. Namun ironis, infrastruktur jalannya hanya berupa makadam yang sudah lama rusak dan tidak pernah diperbaiki.

Saat tim wartawan Liputan5News.com mencoba melewati jalan tersebut, kondisi jalan makadam membuat perjalanan benar-benar melelahkan. Guncangan keras membuat tangan pegal dan perut terasa sakit saat berkendara menggunakan sepeda motor. Untuk pulang-pergi (PP) saja, wartawan hampir tidak sanggup melewatinya.

Bapak Sawi, warga Desa Lumbang, membenarkan kondisi tersebut.

> “Kalau yang tidak biasa lewat sini pasti sakit semua mas,” ungkapnya.
“Saya saja yang tiap hari lewat tetap capek. Tapi mau bagaimana lagi, jalannya memang begini. Ya terima saja.”



Meski begitu, Sawi tetap menyimpan harapan bahwa suatu saat akan ada pemimpin yang peduli dan memperbaiki jalan tersebut.

> “Saya tetap optimis mas, pasti ada pemimpin yang memperhatikan jalan ini. Entah siapa, saya tidak tahu. Atau mungkin pemerintah daerah lupa ya kalau di sini ada jalan yang puluhan tahun tidak diperbaiki,” keluhnya.



Sawi juga menitipkan pesan kepada pemerintah daerah Kabupaten Probolinggo melalui pemberitaan ini.

> “Tolong mas, beritakan ke pemerintah daerah kita. Siapa tahu beliau-beliau melihat. Masak tega warganya tiap hari harus melewati jalan seperti ini. Kita ini taat kok bayar pajak bumi dan lain-lain, supaya pembangunan bisa merata,” ujarnya penuh harap.



Warga berharap pemerintah Kabupaten Probolinggo segera melakukan peninjauan dan memberikan solusi nyata agar akses penghubung antar desa ini tidak terus-menerus terabaikan.(hs)