Update Terbaru

6/recent/ticker-posts

Jalan Penghubung Desa Branggah–Sapih di Kecamatan Lumbang Rusak Parah, Warga Mengeluh Tak Dipedulikan


Probolinggo – Liputan5News.com
Musim hujan tahun ini semakin memperparah kondisi jalan penghubung Desa Branggah–Sapih di Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo. Jalur yang menjadi akses utama aktivitas ekonomi masyarakat tersebut kini rusak berat, terutama di wilayah Desa Sapih.

Jika dari arah Desa Branggah kondisi jalan masih mulus, maka setelah melewati batas desa menuju Sapih, jalan berubah drastis menjadi rusak parah. Lapisan aspal sudah hilang dan menyisakan batu makadam sepanjang kurang lebih 900 meter. Kerusakan ini dikeluhkan warga karena jalur tersebut merupakan akses utama keluar-masuk desa, termasuk bagi guru yang hendak mengajar dan pedagang yang melintas setiap hari.

Kerusakan jalan tampak jelas dari hilangnya sebagian besar permukaan aspal. Jalan berlubang, berlumpur, dan menyisakan batu makadam yang membahayakan pengendara, terutama saat hujan.

> “Lha iya mas, jalannya rusak parah. Aspalnya sudah tidak kelihatan, berlubang, berlumpur. Kok Pak Bupati Probolinggo diam saja? Tiap hari saya waswas berangkat mengajar. Teman-teman yang pedagang juga sama, takut lewat jalan seperti ini,” ujar seorang perempuan warga setempat.



Warga lain turut meluapkan kekesalan mereka:

> “Dibilang bupatinya SAE, SAE apanya kalau rakyatnya bertahun-tahun menderita karena jalan rusak dan tidak ada tindakan. Coba sekali-kali bupati turun tanpa pengawalan, biar lihat kondisi kami yang sebenarnya.”




---

LSM PRI: Bupati Hanya Sibuk Seremonial

Menanggapi kondisi tersebut, LSM Pemerhati Rakyat Indonesia (PRI) melalui Candra DC menyayangkan kurang seriusnya Pemkab Probolinggo dalam menangani kerusakan jalan penghubung ini.

> “Seolah Bupati Probolinggo hanya senang kegiatan seremonial saja. Kerusakan ini beberapa bulan lalu sudah pernah ditinjau saat bupati ngantor di Kecamatan Lumbang, tapi hasilnya apa? Jalan malah makin parah,” tegas Candra.



Ia menambahkan, pada tahun 2022 Pemkab Probolinggo melalui Dinas PUPR pernah mengalokasikan anggaran untuk peningkatan jalan di jalur tersebut. Namun hasilnya dianggap tidak maksimal.

> “Hari ini jalan sudah kembali seperti tanah di banyak titik. TPT juga banyak yang hancur. Mana pengawas dari dinas? Alih-alih peduli ekonomi rakyat, kerusakan yang menyengsarakan warga justru dibiarkan bertahun-tahun,” ungkapnya.(hs)