Update Terbaru

6/recent/ticker-posts

Gathering Ceria Anak Difabel Bersama Kepala Daerah, Wujud Kepedulian Pemkot Probolinggo untuk Kota Inklusif




Liputan5news.com Probolinggo -
Suasana ceria dan penuh semangat tampak di Rumah Jabatan Wali Kota Probolinggo, Jumat (10/10), saat digelar Gathering Ceria Anak Difabel bersama Kepala Daerah bertema “Bermain, Bernyanyi, dan Bercerita.” Kegiatan ini menjadi bentuk nyata perhatian Pemerintah Kota Probolinggo terhadap anak-anak hebat difabel yang terus didorong untuk berkembang dan menunjukkan potensi terbaiknya.

Tampak Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin dan Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari didampingi Sekretaris Daerah Rey Suwigtyo, serta sejumlah Kepala Perangkat Daerah seperti dari Dinas Kesehatan PPKB, Dinas Sosial PPPA, DPMPTSP dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

Dalam sambutannya, Wali Kota dr. Aminuddin menyapa dengan hangat anak-anak hebat dengan kemampuan berbeda. Ia menegaskan bahwa istilah difabel berasal dari differently able people, yakni orang dengan kemampuan berbeda, bukan tidak mampu.

“Anak-anak difabel ini punya potensi besar. Mereka diciptakan dengan ratusan otot, dan pasti ada kelebihan di salah satunya. Potensi ini yang harus kita gali bersama untuk menuju Indonesia Emas 2045,” ujar wali kota.

Dokter Amin juga menekankan pentingnya menciptakan Kota Probolinggo sebagai Kota Inklusif, baik dalam sistem pendidikan maupun kegiatan sosial. Menurutnya, kegiatan seperti ini merupakan wujud nyata inklusivitas yang diterapkan di Kota Probolinggo.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Aminuddin juga menyampaikan apresiasi kepada Ibu Luluk Ariyanti dari PPDis telah mendukung kegiatan komunitas difabel di Kota Probolinggo. Selain acara bermain dan bernyanyi, kegiatan tersebut juga diwarnai penyerahan bantuan dari Bank Indonesia untuk para difabel dan keluarganya.

Bunda Nia, salah satu orangtua peserta mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Probolinggo atas komitmen mewujudkan pendidikan inklusif. “Anak saya, Jonathan, bisa bersekolah di SD Negeri dengan pendamping khusus. Ke depan, kami berharap bisa ada pendamping khusus tersendiri agar pembelajaran lebih maksimal,” harapnya.

Salah satu orang tua lainnya juga memberikan masukan untuk Pemkot Probolinggo agar lebih memperluas layanan kesehatan untuk anak difabel dikarenakan beberapa difabel tidak bisa berjalan.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Dokter Amin menegaskan bahwa pelayanan bagi penyandang difabel terus dikembangkan melalui Dinsos PPPA. “Kami punya layanan home visit, rumah pelayanan puspaga, dan konsultan psikolog. Tujuannya agar potensi anak-anak difabel bisa teridentifikasi dan dikembangkan, termasuk di industri kreatif,” jelasnya.

Wali kota juga berpesan kepada para orang tua agar terus sabar dan mendukung anak-anak mereka. “Jangan berhenti mendampingi anak-anak. Tetap semangat dan sabar,” pesannya.

Sementara itu, Koordinator PPDis, Luluk Ariyanti, menyampaikan rasa bahagia atas kerja sama yang telah terjalin dengan Pemkot Probolinggo selama tiga tahun terakhir.

“Kami bangga melihat kemajuan besar yang sudah dicapai. Ke depan, akan ada Festival Kelurahan Inklusif dan kunjungan dari lembaga internasional seperti Bivet. Kota Probolinggo berpotensi jadi kota rujukan inklusi di Indonesia,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, Pemkot Probolinggo kembali menegaskan komitmennya untuk menjadikan kota ini sebagai kota inklusif, di mana setiap warga — tanpa terkecuali — mendapatkan ruang untuk tumbuh, berkreasi, dan berdaya sesuai potensinya. (Hs)