Probolinggo | Liputan5News.com
Kondisi Pasar Tradisional Leces, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, kian memprihatinkan. Pasca kebakaran yang terjadi hampir dua tahun lalu, hingga kini belum terlihat adanya perbaikan signifikan dari pihak terkait. Akibatnya, para pedagang terpaksa berjualan di tengah fasilitas pasar yang kumuh dan jauh dari kata layak.
Keluhan demi keluhan disampaikan para pedagang kepada tim wartawan Liputan 5Nwes.com saat melakukan peninjauan langsung ke lokasi pasar pada Rabu pagi sekitar pukul 09.00 WIB, 17 Desember 2025.
Salah seorang pedagang ayam potong mengaku sangat terganggu dengan kondisi kiosnya. Pasalnya, lapak dagangan kerap didatangi hewan liar seperti kucing dan tikus, bahkan sering memangsa ayam dagangannya.
> “Sudah capek mas, hampir dua tahun begini terus. Dagangan sering rusak, dimakan hewan. Tapi tidak ada perhatian sama sekali,” keluhnya.
Para pedagang juga menyayangkan sikap para pejabat publik yang dinilai abai terhadap nasib mereka.
> “Kami tiap hari bayar retribusi, kontribusi jalan terus. Tapi fasilitas pasar tetap kumuh dan tidak layak seperti ini,” ujar pedagang lainnya dengan nada kecewa.
Saat tim wartawan berusaha menemui Kepala Pasar Leces di kantornya, yang bersangkutan tidak berada di tempat. Tim hanya bertemu dengan staf pasar yang menyampaikan bahwa kepala pasar biasanya baru datang sekitar pukul 11.00 WIB.
> “Kalau jam segini biasanya belum datang mas, nanti sekitar jam 11 siang,” ujar staf tersebut.
Hal ini pun menimbulkan tanda tanya besar terkait kedisiplinan dan birokrasi pengelolaan Pasar Leces. Pasalnya, jam kerja seharusnya sudah aktif sejak pagi hari, terlebih di lingkungan pasar tradisional yang aktivitasnya dimulai sejak subuh.
Tidak berhenti di situ, tim Liputan 5Nwes.com juga mencoba menghubungi Dinas Pasar Kabupaten Probolinggo untuk meminta klarifikasi. Namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada satu pun tanggapan resmi yang diterima.
Dengan kondisi tersebut, publik pun menilai lemahnya pengawasan dan tanggung jawab pengelola pasar. Bahkan muncul anggapan miring di kalangan pedagang bahwa oknum pegawai pasar hanya menikmati gaji tanpa menjalankan tugas sebagaimana mestinya.
Para pedagang berharap pemerintah daerah segera turun tangan, melakukan evaluasi menyeluruh, dan merealisasikan perbaikan Pasar Tradisional Leces demi kelangsungan ekonomi rakyat kecil.(hs)
