Diketahui dari Papan Informasi Proyek pekerjaan ini dimenangkan oleh CV. Gording selaku pelaksana dengan CV. Cremona Consultan sebagai Konsultan. Namun pekerjaan yang bersumber dari DAU 2025 ini menjadi sorotan aktivis DPD LIRA ( Lumbung Informasi Rakyat ).
Berdasarkan hasil investigasi tim DPD LIRA dan media mendapati beberapa faktor yang dirasa tidak sesuai dan diduga adanya ketidak profesionalan dalam melakukan pekerjaan. Diantaranya :
1. Perlengkapan K3 konstruki pekerja hanya rompi tanpa adanya helm dan sepatu.
2. Tidak adanya mesin pengaduk (molen) dilokasi.
3. Pengawas tidak ada dilapangan.
Ketua DPD LIRA Kabupaten Probolinggo, Sudarsono, SH sangat menyayangkan kejadian ini dan merasa prihatin keselamatan pekerja.
"Perlengkapan K3 itu penting, karena Pekerja ini mereka punya keluarga, keselamatan mereka itu harus diutamakan. Jangan nunggu ada kecelakaan kerja dulu baru bertindak, dari ini terlihat bahwa kurangnya profesionalitas kerja." Terangnya.
"Jika hal sepele seperti ini saja tidak ada, maka kualitas material dan pekerjaannya tak akan sesuai spesifikasi. Karena fokusnya untuk keuntungan sendiri tanpa berfikir keselamatan pekerja, kualitas bahan yang bagus." Imbuhnya.
Sudarsono juga meminta kepada institusi dan lembaga terkait khususnya Dinas Pendidikan dan Inspektorat agar lebih memperhatikan kinerja dari kontraktor yang sudah menang tender.
" Kepada Dinas Pendidikan dan Inspektorat tolong dipantau benar - benar pekerjaan para pemenang tender ini. Sidak turun ke lapangan sekali - kali, awasi anggaran negara yang turun ini, jangan hanya duduk dibalik meja kantor." Tegasnya.
DPD LIRA juga mengingatkan jangan main - dengan anggaran negara.
"Anggaran negara melalui DAU ini perlu dikawal sebaik mungkin, karena ini peruntukannya sekolah tempat menimba ilmunya anak - anak masa depan bangsa. Kalau ada yang tidak sesuai segera tindak lanjuti, kami selaku fungsi kontrol masyarakat mohon jaga amanat rakyat." Harapnya. (Hs)