Update Terbaru

6/recent/ticker-posts

Proyek Rehabilitasi SDN Banjarsawah 1 Tegalsiwalan Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi Teknis



Probolinggo Liputan5news.com
Proyek rehabilitasi  SDN Banjarsawah 1 kecamatan tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo, diduga tidak sesuai spesifikasi teknis. Dugaan tersebut berdasar hasil pantauan 2x turun ke lokasi proyek, Menemukan Ketidak sesuaian dalam teknis Pekerjaan. Pada papan nama proyek dijelaskan pekerjaan ini bersumber dari DAU APBD Tahun Anggaran 2025 dengan nilai kontrak Rp.370.883.000,00 Masa pelaksanaan 60 hari dan dikerjakan oleh CV Oldy Putra.

Dari pemantauan Tim DPD LIRA kabupaten Probolinggo bersama awak media di lokasi menunjukkan adanya indikasi ketidaksesuaian dalam pelaksanaan pekerjaan. Rabu (17/9/25) Beberapa temuan di antaranya:

1. Pekerja tidak menggunakan standar K3 konstruksi, seperti helm pelindung (safety helmet) dan tidak tersedia peralatan P3K.

2. Tidak ada pengawasan langsung dari pihak pelaksana maupun konsultan di lokasi.

3. Tidak digunakan molen dalam pengadukan material, pasir yang dipakai merupakan pasir lokal, serta besi yang digunakan tidak sesuai ukuran standar


Menanggapi temuan tersebut, Ketua DPD LIRA kabupaten Probolinggo Sudarsono SH. menyampaikan keprihatinannya.Pekerja yang tidak menggunakan K3 kontruksi saat Ditanyak ke pekerja yang namanya kami privasi menyampaikan.iya mas" Helm pelindung Topi Proyek Safety Helmet ada cuman tidak dipakek,lagian pengawas dan pelaksana jarang kesini ujarnya pria paru baya itu.kalo masalah molen emang dari awal tidak ada mas,,

Kami akan melaporkan temuan ini ke Inspektorat Kabupaten Probolinggo agar segera ada tindakan tegas. Bila perlu, CV pelaksana di stop dulu karna pekerjaan ini mencakup sarana prasarana pendidikan yang seharusnya dikerjakan oleh CV yang profesional.agar pekerjaan ini berkualitas  tegasnya.

Ia juga berharap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo serta lembaga pengawas terkait dapat menindaklanjuti persoalan ini dengan serius.

"Kami akan terus mengawal pekerjaan yang dilaksanakan CV Oldy Putra ini hingga selesai. Jika nantinya tetap ditemukan indikasi pelanggaran spesifikasi teknis, kami pastikan akan melaporkannya,” tambahnya Sudarsono 

Menurutnya, pembangunan infrastruktur pendidikan harus mengutamakan kualitas agar tepat guna dan memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat. (Hs)