Liputan5news.com - Sidoarjo. Di era digital saat ini, kemajuan teknologi telah menghadirkan berbagai aplikasi komunikasi untuk mempermudah kita untuk tetap terhubung. Baik terhubung dengan keluarga, teman, rekan kerja, rekan bisnis.
Seperti halnya aplikasi komunikasi yang dibuat oleh SDN Kedungturi Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. Untuk menjalin komunikasi dua arah antara wali murid dan lembaga, SDN Kedungturi membuat aplikasi Kedungturi ID School (KIDS). Ketika awak media mengkepoi tentang aplikasi KIDS, inilah keterangan dari kepala sekolah SDN Kedungturi.
Kepala Sekolah SDN Kedungturi, Fatchur Rozi menyampaikan kami dari SDN Kedungturi membuat aplikasi Kedungturi ID School (KIDS) dengan beberapa latarbelakang diantaranya : pertama : ketika saya melihat fenomenal yang terjadi yaitu titik temu atau komunikasi yang kurang efektif antara walimurid dengan lembaga. Kedua : KIDS saya buat karena mengikuti era perkembangan Zaman, dalam hal ini kami ingin sekolah kami ini menjadi sekolah digital. Ketiga : saya ingin mengoperasikan lembaga ini secara efesien dan efektif, dalam hal ini ketika orang tua membutuhkan sesuatu tetapi karena terhalang oleh waktu dan jarak maka kita buat aplikasi ini. Keempat : agar orang tua bisa memantau anak secara langsung, lewat hp yang dibawa oleh orang tua. Dengan adanya KIDS ini dimanapun dan kapanpun orang tua berada mereka bisa memantau perkembangan anaknya melalui hp yang dibawa orang tua karena setiap anak memiliki satu Id dalam hp yang dibawa orang tua. Jadi dalam KIDS ini bisa terjalin komunikasi antara orang tua dengan sekolah.
"Di dalam KIDS ada beberapa menu diantaranya : Pertama absensi ketika anak - anak datang di sekolah. Ketika anak - anak datang di sekolah tinggal menempelkan kartu ID yang dibawa anak - anak ke alat yang kita sediakan dan otomatis akan muncul notifikasi dalam hp orang tuanya. Kedua : Dalam KIDS ada materi yang akan diajarkan setiap hari. Materi belajar itu sudah kita siapkan untuk tiga bulan ke depan. Ketika anak - anak di hari tersebut sudah bisa menyelesaikan materinya maka anak - anak bisa belajar untuk materi di hari berikutnya," jelasnya.
Masih kata Rozi, harapan saya ketika anak - anak sudah mampu dan tahu maka akan menjadi anak akselerasi yakni anak - anak bisa mendahului. Selain itu ketika anak - anak datang di sekolah anak - anak tidak perlu menunggu guru menjelaskan materi tetapi anak - anak bisa langsung menanyakan kesulitan yang dihadapi, di sini kita kan mengeksplorasi anak.
"Di sisi lain ketika orang tua bisa memantau dan memanfaatkan aplikasi tersebut maka bentuk komunikasi lain adalah ketika ada sesuatu pada anak tersebut maka orang tua bisa menyampaikan kritik dan saran yang disampaikan dalam bentuk tulisan di aplikasi tersebut. Dan notifikasi tersebut akan masuk di hp Kepala sekolah tentunya kepala sekolah akan membaca secara langsung notifikasi tersebut. Ketika ada anak ijin tidak masuk sekolah dan mengirim surat ijin lewat aplikasi KIDS maka kepala sekolah akan membaca notifikasi tersebut. Bisa juga misalnya wali murid membutuhkan surat keterangan bahwa anak tersebut siswa di SDN Kedungturi maka wali murid tidak perlu ke sekolah, tetapi cukup menyampaikan pesan pembuatan surat di aplikasi KIDS maka pesan tersebut akan ternotifikasi di tim IT atau TU kami, dari situ akan kita proses dan kita cek apakah sesuai dengan identitas anak tersebut karena basic adalah data identitas antara murid dan orang tua. Jadi kami atau pun pihak luar tidak mungkin menyalah gunakan pembuatan surat - surat tersebut," jelasnya.
Rozi juga menyampaikan jika wali murid memiliki lebih dari satu anak sekolah di sini apakah bisa memakai satu hp ? Tentunya tidak bisa. Maka solusinya bisa memakai hp bapaknya atau kakaknya.
Lanjut Rozi, aplikasi ini kami terapkan mulai akhir tahun 2024. Untuk membuat aplikasi ini kita melibatkan 600 murid dan tentunya kami akan membuat 600 ID. Sumber dananya kita dapatkan dari donatur wali murid yang sengaja membantu program ini. Tentunya donatur ini kita dapatkan ketika kami mensosialisasikan program ini kepada wali murid dan mereka semua setuju dan salah satu wali murid siap menjadi donatur. Pada waktu itu kita membutuhkan dana kurang lebih sekitar 10 JT, kebetulan waktu itu programernya adalah suami dari guru di sini jadi bisa kita nego.
Disinggung mengenai penyempurnaan aplikasi setelah berjalan satu tahun Rozi menyampaikan untuk tahun ini sementara masih tetap tidak ada perubahan. Di komunikasi awal kita upgrade sesuai dengan kebutuhan. Namun karena hubungannya dengan dana, jika kita mampu ya kita upgrade namun jika tidak mampu ya kita sesuaikan saja yang penting komunikasi dua arah ini bisa berjalan.
"Dari hasil survei untuk evaluasi pelayanan sekolah, dari hasil survei tersebut di instrument pelayanan sekolah kepada wali murid nilainya sangat istimewa. Yang membuat pelayanan ini sangat istimewa ya karena adanya fasilitas aplikasi Kids,"pungkas alumni UNESA tersebut. (Yanti)