Probolinggo — Liputan5news.com
Sejumlah proyek fisik di Desa Liprak Wetan, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo, yang didanai melalui Dana Desa (DD) dan Bantuan Keuangan (BK) Tahun Anggaran 2024, kini menuai sorotan. Pasalnya, pekerjaan yang belum genap setahun tersebut sudah mengalami kerusakan cukup parah.
Berdasarkan informasi yang diterima redaksi, beberapa proyek yang kondisinya rusak di antaranya:
1. Pekerjaan aspal lapen dari Dana BK Tahun Anggaran 2024 senilai Rp 200 juta. Kondisi aspal saat ini dilaporkan rusak parah di banyak titik.
2. Pemeliharaan drainase dengan anggaran Rp 135.346.000.
3. Pembangunan prasarana jalan dengan anggaran Rp 74.635.000.
4. Pengerasan jalan desa senilai Rp 17.750.000.
5. Terkait program ketahanan pangan, sejumlah warga mengaku tidak melihat realisasi fisik di lapangan. Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengaku heran karena tidak mengetahui wujud program tersebut.
Dewan Pimpinan Daerah Lumbung Informasi Rakyat (DPD LIRA) Kabupaten Probolinggo turut menyoroti kondisi tersebut dan menduga telah terjadi mark up anggaran.
"Setelah kami telusuri di lapangan, kerusakan ini bukan semata-mata karena faktor cuaca atau kendaraan berat seperti mobil dump truck, tapi lebih karena dugaan mark up anggaran yang dilakukan oleh oknum kepala desa," ujar Ketua DPD LIRA Kabupaten Probolinggo, Sudarsono, S.Pd.
Menanggapi konfirmasi yang dikirimkan melalui pesan WhatsApp, Kepala Desa Liprak Wetan, Nurhayati, menjelaskan, "Iya, Pak. Pekerjaan aspal itu dilakukan saat musim hujan dan sering dilewati mobil dump truck. Jadi kondisinya sekarang seperti itu," ujarnya singkat.
Namun, menurut DPD LIRA, jawaban tersebut tidak memadai untuk menjelaskan kondisi rusaknya infrastruktur. LIRA berencana segera melaporkan dugaan penyimpangan ini ke Kejaksaan agar dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Jika terbukti, pelaku harus bertanggung jawab dan mengembalikan kerugian negara atau memperbaiki hasil pekerjaan," tegas Sudarsono.(ha)