Probolinggo — Liputan5news.com
Sejumlah proyek fisik di Desa Gading Wetan, Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo, yang didanai melalui Dana Desa (DD) Fisik dan non fisik Dari Tahun Anggaran 2023 Sampai 2024. kini menuai sorotan. Pasalnya, pekerjaan yang belum genap setahun tersebut sudah mengalami kerusakan cukup parah.
Berdasarkan informasi yang diterima redaksi, beberapa proyek yang kondisinya rusak di antaranya:
1. Pelatihan Penyuluhan Perempuan Di Anggrakan 4x Dalam Setahun Rp 5.295.000 (Empak kali)
2. Pemeliharaan drainase dengan anggaran Rp 135.346.000.
3. Pembangunan Rehabilitasi Pengerasan jalan Lingkungan Gang anggaran Rp 124.000.000
4. Pengerasan jalan desa Dan Gorong gorong senilai Rp 25.000.000.
5.Dukungan pelaksanaan program RTLH GAKIN pemetaan Validasi.Rp.17.500.000.
6. Terkait program ketahanan pangan, sejumlah warga mengaku tidak melihat realisasi fisik di lapangan. Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengaku heran karena tidak mengetahui wujud program tersebut.
Dewan Pimpinan Daerah Lumbung Informasi Rakyat (DPD LIRA) Kabupaten Probolinggo turut menyoroti kondisi tersebut dan menduga telah terjadi mark up anggaran.
"Setelah kami telusuri di lapangan, kerusakan ini bukan semata-mata karena faktor cuaca atau kendaraan berat seperti mobil dump truck, tapi lebih karena dugaan mark up anggaran yang dilakukan oleh oknum kepala desa," ujar Ketua DPD LIRA Kabupaten Probolinggo, Sudarsono, S.Pd.
Menanggapi konfirmasi yang dikirimkan melalui pesan WhatsApp, Kepala Desa Gading Wetan Tidak Merespon Konfirmasi kami Yang melalui Via WhatsApp Sampai Terbit berita ini kamis 14 Agustus 2025.
Namun, menurut DPD LIRA Tidak adanya , jawaban Diduga Tidak bisa menjelaskan kondisi rusaknya infrastruktur. LIRA berencana segera melaporkan dugaan penyimpangan ini ke Kejaksaan agar dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Jika terbukti, pelaku harus bertanggung jawab dan mengembalikan kerugian negara atau memperbaiki hasil pekerjaan," tegas Sudarsono.(hs)