Liputan5news.com - Sidoarjo. Polresta Sidoarjo telah selesai menggelar operasi patuh Semeru selama 14 hari dari tanggal 14 hingga 27 Juli 2025. Operasi patuh Semeru menyasar pada pengendara yang :
- menggunakan HP Saat berkendara
- Pengemudi kendaraan bermotor di bawah umur
- Pengendara R2 tidak memakai helm SNI dan pengemudi R4 atau lebih yang tidak memakai safety belt
- Pengemudi kendaraan bermotor dalam pengaruh alkohol
- Melebihi batas kecepatan
- Melawan arus lalu lintas
- R2 berboncengan lebih dari 1
- Overload Overdimens (ODOL)
Kabag Ops Polresta Sidoarjo Kompol Mohammad Irfan, S.E., S.I.K dalam konferensi Pers pada hari Senin (28/07/2015) sore
mengatakan bahwa pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2025 yang digelar selama 14 hari, terhitung sejak 14 hingga 27 Juli 2025, bertujuan meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas. Walaupun jumlah penindakan pelanggaran lalu lintas meningkat, angka kecelakaan justru menunjukkan penurunan signifikan.
"Operasi Patuh Semeru 2025 ini mengusung tema “Tertib Berlalu Lintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas”, berjalan lancar dan tanpa kendala. Dan Ops Patuh Semeru 2025 difokuskan pada penindakan pelanggaran prioritas, mulai dari penggunaan HP saat berkendara, tidak pakai helm atau sabuk pengaman, hingga pelanggaran ODOL" jelas Kompol Irfan.
Dalam pelaksanaan Operasi patuh Semeru ini Polresta Sidoarjo mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari Polda Jatim, selama kurun waktu 14 hari, terkait penindakan pelanggaran. Dibandingkan tahun 2024 ada 22.290 pelanggaran, sedangkan tahun 2025 ada peningkatan dengan penindakan pelanggaran yakni 38.272.
Selama 14 hari Operasi Patuh Semeru 2025, Polresta Sidoarjo juga mencatat peningkatan signifikan pada pelanggaran yang ditindak lewat tilang yakni :
- Etle Statis 20 pelanggaran
- Etle Mobile 1.177 pelanggaran
- Tilang manual 11.425 pelanggaran
- Teguran pelanggaran 25.350 pelanggaran.
"Selain penegakan hukum, Polresta Sidoarjo juga aktif melakukan kegiatan preemtif dan preventif. Kegiatan preemtif meliputi edukasi dan penyuluhan seperti Polantas Menyapa dan Pondok Pesantren Road Safety, sementara kegiatan preventif meliputi pengaturan lalu lintas, pemasangan rambu, dan rekayasa traffic light" urainya.
“Kami juga melakukan 9.741 kegiatan pengaturan, 5.369 penjagaan, hingga 3.844 patroli ke daerah rawan pelanggaran,” tambah Kompol Irfan.
Di luar operasi ini, selama periode Januari hingga Juli 2025, tercatat 305 pelanggaran knalpot brong yang telah diamankan dan akan dimusnahkan.
Kompol Irwan menyebut, secara keseluruhan, operasi tahun ini dinilai sukses menekan angka fatalitas dan meningkatkan kesadaran masyarakat, meski tantangan masih ada.
“Kami berharap, masyarakat bisa semakin sadar pentingnya tertib berlalu lintas, bahkan tanpa kehadiran polisi di jalanan. Karena budaya tertib itu mencerminkan kualitas masyarakat Indonesia,” pungkasnya.
Kegiatan ini dihadiri pejabat jajaran dari Satlantas Polresta Sidoarjo, tampak hadiri juga dari Dishub yang diwakilkan penata muda Miftahudin, Jasa Raharja diwakili Fitria Ardi Syuhada, Bapenda Provinsi Jatim Mahmud, Kejari Sidoarjo diwakili Kasi Intel Adi Sucipto, (Yanti)
