Liputan5news.com - Sidoarjo. LSM Komnas memberikan apresiasi kepada BPN yang telah memberikan respon cepat adanya keseriusan warga Candinegoro Wonoayu terkait dengan pelaporan dugaan adanya penyerobotan tanah aset desa oleh pengembang Perumahan Candi Asri ke Kejari Sidoarjo dan BPN. pada Kamis (12/6/2025).
Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sidoarjo telah bertindak cepat atas adanya Laporan dari warga Candinegoro Wonoayu Sidoarjo untuk melakukan ukur ulang tanah yang di duga telah di serobot oleh developer.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Sema'un bersama perangkat desa, Suryanto dan Eko Iman selaku pendamping warga (LSM), P. Slamet dari Kecamatan Wonoayu, Hanif Polsek Wonoayu, Afta, Agung, Nico dan Andik dari BPN, Ketua BPD Candinegoro Abdul Malik, Ketua Rt/Rw 03 serta warga dan pemilik rumah yang terdampak.
Ketika awak media menemui Sema'un selaku kepala desa Candinegoro, menanyakan terkait dengan hadirnya BPN untuk melakukan pengukuran ulang tanah yang ada di perumahan Candi Asri tersebut. Di jawab dengan santai bahwa saya telah bersurat dua kali ke BPN untuk pengukuran kembali. Kata warga masyarakat atas perumahan yang diduga makan jalan desa. Saya sendiri tidak berani bicara soalnya waktu itu saya belum menjabat Kepala Desa kesemuanya saya tidak tau, jadi kita tidak berani ngomong, tegas Sema'un.
Hasilnya kita minta secepatnya mungkin satu minggu, dan sertifikat yang sudah jadi kemarin akan kita cocokan dengan hasil pengukuran hari ini, kita tunggu keputusan dari BPN.
Sema'un juga menyampaikan lebih baik saya diam saja dan menunggu hasilnya dari BPN, karena sewaktu saya menjabat tanah tersebut sudah menjadi perumahan, jelasnya.
Suryanto selaku Ketua Komunitas Nasionalis (Komnas) dan ketua LSM Seven Gab Sidoarjo ikut berbicara yang telah mendampingi warga Candinegoro, berbicara dalam hal pelaksanaan BPN melakukan ukur ulang tanah di desa Candinegoro, kami mengapresiasi kinerja aparatur BPN dan aparatur di kecamatan Wonoayu. Bisa menjadi acuan dalam pelaksanaan penyelenggara di pemerintahan.
Suryanto menambahkan bahwa sebenarnya ini ada dua problem, yang pertama ada dugaan kelebihan tanah dan kedua, warga siap menutup akses dalam minggu ini untuk empat unit rumah yang menghadap ke utara, tetapi kita memberi peluang kepada penghuni sebelum dilakukan penutupan untuk segera membuat jalan sendiri.
Sementara itu Ketua BPD Candinegoro Abdul Malik menyampaikan bahwa kehadiran BPN betul - betul diadakan pengukuran secara efisien dengan menggunakan alat yang modern. Dan BPN dalam identifikasi atau hasil pengukuran itu nanti akan dilaporkan ke atasannya. Dari pihak BPN Afta dan Agung hanya menyampaikan bahwa telah ditugaskan oleh atasannya untuk turun di desa Candinegoro dalam pengukuran dan identifikasi itu saja.
"Saya juga merasa senang dan saya sampaikan ucapan terimakasih atas kehadiran BPN, yang mana permohonan kita telah dikabulkan oleh pihak BPN. Lebih lanjutnya kami di suruh sabar menunggu hasil identifikasi dalam pengukuran yang akan di sampaikan dari Kepala BPN nanti, kurang lebihnya satu minggu," pungkas Malik.(Yanti)