Update Terbaru

6/recent/ticker-posts

UHT gelar Studium Generale: Laut sebagai Aset Strategis Nasional dan Tanggung Jawab Bersama


Liputan5news.com - Surabaya. Universitas Hang Tuah menggelar kegiatan Studium Generale bertema “Laut sebagai Aset Strategis Nasional dan Tanggung Jawab Bersama dalam Perlindungannya” yang berlangsung di Ruang Seminar Lantai 2, Gedung Rektorat Universitas Hang Tuah Surabaya, serta diikuti secara daring melalui platform Zoom Meeting. Jumat (31/10/2025)


Acara ini secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor I Universitas Hang Tuah, Dr. Widyastuti, drg., Sp.Perio., dan diikuti oleh seluruh mahasiswa Jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) dari berbagai fakultas di lingkungan Universitas Hang Tuah.


Kegiatan menghadirkan Laksamana Muda TNI (Purn) Dr. Ir. Avando Bastari, M.Phil., M.Tr.Opsla., IPM., ASEAN Eng., selaku Rektor Universitas Hang Tuah, sebagai keynote speaker. Dalam materinya, beliau menekankan bahwa laut merupakan aset strategis bangsa yang memiliki peran penting dalam pertahanan, ekonomi, dan identitas nasional.

“Laut bukan sekadar ruang ekonomi, tetapi juga simbol kedaulatan dan jati diri bangsa. Mahasiswa Universitas Hang Tuah harus menjadi pelopor kesadaran maritim dan berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan sumber daya laut Indonesia,” ujar Rektor.

Turut hadir pula Laksamana Muda TNI (Purn) Dr. Iwan Isnurwanto, S.H., M.A.P., M.Tr.(Han)., selaku Wakil Rektor II Universitas Hang Tuah, yang menyampaikan materi bertajuk “Menjaga Kekayaan Laut dari Perspektif Hukum dan Praktisi Lapangan.”

Dalam paparannya, Dr. Iwan menjelaskan beberapa pokok bahasan penting, antara lain: Kebijakan Internasional – membahas kebijakan global dan masalah dalam pengelolaan sumber daya laut. Prinsip Hukum Perlindungan Kekayaan Laut – meliputi prinsip kehati-hatian, pencegahan (preventive), pembebanan pencemar (polluter pays), pemanfaatan berkelanjutan, pendekatan ekosistem, serta keadilan akses dan pembagian manfaat.

Hukum Internasional – menyoroti UNCLOS 1982 sebagai “Constitution for the Oceans”, sekaligus mengulas kelemahannya yang dapat membuka peluang eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya laut di laut lepas.


Tantangan Implementasi Perlindungan Kekayaan Laut – termasuk upaya menjaga kedaulatan dan keadilan pemanfaatan laut Indonesia.

Beliau menegaskan pentingnya kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan laut Indonesia.

“Perlindungan kekayaan laut bukan hanya tugas negara, tetapi tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa,” tegas Dr. Iwan.

Kegiatan Studium Generale ini menjadi bagian dari program penguatan wawasan kebangsaan dan kemaritiman Universitas Hang Tuah. Melalui forum ilmiah ini, mahasiswa Jalur RPL diharapkan dapat memahami posisi strategis Indonesia sebagai negara maritim dan memiliki semangat untuk turut menjaga serta memanfaatkan kekayaan laut secara berkelanjutan.(Yanti)