Liputan5news.com - Tulungagung. Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas) sukses melaksanakan kegiatan pemberdayaan nelayan penangkap benih bening lobster (BBL) di Teluk Brumbun, Tim yang di Ketuai oleh Rodlitul Awwalin, ST., MT. yang beranggotakan dari dosen dari Fakultas Vokasi Pelayaran dan Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan UHT. Program dengan judul “Pemanfaatan Sel Surya Pada Rumah Apung (Getek) Untuk Mendukung Operasional Nelayan Dalam Upaya Penangkapan Benih Bening Lobster (Bbl) Di Perairan Teluk Brumbun Tulungagung“ ini didanai oleh Universitas Hang Tuah melalui Skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM).
Salah satu hasil nyata kegiatan ini adalah terbangunnya Sumber Energi Mandiri berbasis Baterai Tenaga Surya pada bagan apung (getek). Sistem energi mandiri ini berfungsi sebagai sumber energi alternatif bagi nelayan untuk menyalakan lampu di bagan apung, sehingga kegiatan penangkapan benih lobster dapat berlangsung lebih efisien dan ramah lingkungan.
Berdasarkan hasil pendampingan, pemanfaatan energi surya ini mampu menghemat biaya operasional nelayan sebesar Rp300 ribu hingga Rp500 ribu per bulan per bagan apung, sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil sebanyak 20–30 liter per bulan. Dampaknya tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi gas buang dan kebisingan dari penggunaan genset.
Selain pembangunan infrastruktur energi terbarukan, program ini juga menekankan aspek pemberdayaan masyarakat. Nelayan dilibatkan sejak tahap sosialisasi, perancangan, hingga uji coba teknologi. Koperasi pemasaran lokal turut diperkuat perannya sebagai pengelola layanan energi, dengan struktur sederhana melibatkan ketua, sekretaris, bendahara, serta petugas teknis.
“Program ini tidak hanya menyediakan teknologi, tetapi juga menyiapkan masyarakat agar mandiri dalam mengelola dan merawatnya. Harapannya, keberhasilan di Teluk Brumbun bisa direplikasi ke wilayah pesisir lainnya,” ujar tim pelaksana dari Universitas Hang Tuah. Ke depan, program akan dilanjutkan dengan penguatan kelembagaan koperasi nelayan serta kegiatan monitoring dan evaluasi, guna memastikan keberlanjutan manfaat program. Dengan sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat pesisir, program ini menjadi bukti nyata bahwa energi terbarukan mampu menjadi solusi bagi perikanan yang lebih hijau, efisien, dan berkelanjutan.(Yanti)


