Kota Probolinggo – Liputan5News.com
Aktivis LSM soroti dugaan ketidaksesuaian teknis dan lemahnya transparansi proyek trotoar senilai Rp 38 miliar di ruas utama Kota Probolinggo.
Pembangunan trotoar di sepanjang Jalan Soekarno Hatta hingga batas Kota Probolinggo menuai kritik dari kalangan aktivis. Proyek yang disebut menelan anggaran sekitar Rp 38 miliar itu disorot karena tidak transparan dan diduga tidak sesuai spesifikasi teknis.
Salah satu aktivis dari DPD LSM Pemerhati Rakyat Indonesia (PRI) Kabupaten Probolinggo, Candra DC, mengungkapkan keheranannya karena proyek besar tersebut tidak memasang papan informasi. Padahal, papan proyek penting untuk memberi tahu publik terkait nilai anggaran, sumber dana, dan pelaksana kegiatan.
“Tidak ada papan nama proyek, hanya kabar angin nilainya sekitar Rp 38 miliar. Ini jelas tidak transparan. Kami khawatir ada sesuatu yang disembunyikan,” tegas Candra DC kepada awak media Liputan5News.com.
Hasil pantauan di lapangan menemukan sejumlah kejanggalan pada pemasangan saluran beton (U-ditch). Celah antar sambungan U-ditch tampak renggang dan ditutup menggunakan campuran semen agar terlihat rapat.
Menurut Candra, tindakan tersebut sangat berisiko bagi kualitas infrastruktur ke depan.
“Celah sambungan bisa menyebabkan kebocoran air, erosi tanah, hingga masuknya lumpur ke saluran. Fungsi drainase bisa terganggu dan berpotensi menyebabkan genangan air bahkan banjir di sekitar trotoar,” jelasnya.
Secara teknis, pemasangan U-ditch harus dilakukan dengan tingkat presisi tinggi agar sambungan kuat dan rapat. Lemahnya pengawasan dari pihak berwenang diduga membuka peluang terjadinya pengerjaan asal-asalan di lapangan.
Pihak Dinas PUPR Kota Probolinggo Angkat Bicara
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPR-PKP) Kota Probolinggo, Setyorini Sayekti, menjelaskan bahwa proyek tersebut bukan tanggung jawab langsung Pemkot Probolinggo, melainkan berada di bawah Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kementerian PUPR.
“Proyek ini merupakan hadiah dari lomba kinerja dalam rangka Hari Jalan Tahun 2024. Usulan dari Pemkot Probolinggo dan sesuai arahan Bapak Wali Kota untuk ruas Jalan Soekarno Hatta hingga Panglima Sudirman. Untuk teknisnya, bisa dikonfirmasi langsung ke pelaksana di lapangan,” ujar Setyorini, Sabtu (18/10/2025).
Hingga kini, belum tampak adanya langkah perbaikan dari pihak pelaksana terkait dugaan kesalahan pemasangan tersebut. Kondisi ini memunculkan dugaan adanya kelalaian dalam pengawasan dan pelaksanaan proyek, yang dapat berdampak buruk terhadap fungsi drainase dan keselamatan pengguna jalan. (Hs)
