Kota Probolinggo – Liputan5News.com
Pekerjaan Preservasi Jalan Soekarno Hatta hingga Panglima Sudirman di Kota Probolinggo kembali menuai sorotan tajam dari kalangan aktivis dan masyarakat. Proyek senilai Rp38.854.911.101 yang dikerjakan oleh PT Tri Jaya Cipta Makmur, khususnya pada bagian pemasangan U-Ditch dan trotoar, dinilai menimbulkan keresahan warga sekitar.
Salah satunya terjadi di Kelurahan Tisnonegaran RT 01 RW 01, Kecamatan Kanigaran, di mana pagar rumah milik Ust. Rahmat dilaporkan ambruk akibat aktivitas proyek. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tindakan atau tanggapan langsung dari instansi pemerintah terkait.
Proyek tersebut bersumber dari APBN Murni Tahun Anggaran 2025, dengan nomor kontrak GK.02.03/1691/Bbpjn 5.7.1/2025 tertanggal 24 September 2025, di bawah tanggung jawab Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur–Bali, Kementerian PUPR.
Diduga Kurang Pengawasan dan Perencanaan
Aktivis dari DPD LSM Pemerhati Rakyat Indonesia (PRI) Kabupaten Probolinggo), Candra DC, menyoroti lemahnya pengawasan dari pihak-pihak terkait sejak awal pelaksanaan proyek.
Menurutnya, papan nama proyek baru dipasang pada Senin (20/10/2025), padahal semestinya sudah terpasang sebelum pekerjaan dimulai.
> “Kalau papan nama proyek tidak dipasang sejak awal, berarti ada indikasi menutupi informasi publik. Ini jelas melanggar aturan transparansi. Kami khawatir ada sesuatu yang disembunyikan,” tegas Candra DC kepada Liputan5News.com.
---
Banyak Rumah Warga Rusak dan Retak
Hasil pantauan di lapangan menunjukkan beberapa kejanggalan dalam pengerjaan fisik proyek. Sejumlah garasi rumah warga retak, pagar roboh, serta tanah di sekitar proyek mengalami penurunan.
Candra menilai kondisi tersebut akibat lemahnya perencanaan dan pengawasan.
> “Kondisi ini jelas merugikan masyarakat, terutama warga Kelurahan Tisnonegaran RT 01 RW 01 Kecamatan Kanigaran. Belum selesai sepenuhnya, tapi dampaknya sudah terasa. Ironisnya lagi, sambungan U-ditch tidak rapat, sehingga air bisa merembes dan menyebabkan erosi tanah. Kalau dibiarkan, bisa berujung pada genangan dan banjir,” ujarnya.
Secara teknis, pemasangan U-Ditch seharusnya dilakukan dengan presisi tinggi, agar saluran kuat, rapat, dan berfungsi optimal. Lemahnya pengawasan dari pihak berwenang dinilai membuka celah terjadinya pengerjaan asal-asalan di lapangan.
---
Dinas PUPR Kota Probolinggo Angkat Bicara
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPR-PKP) Kota Probolinggo, Setyorini Sayekti, menegaskan bahwa proyek tersebut bukan berada di bawah tanggung jawab langsung Pemerintah Kota Probolinggo.
> “Proyek ini merupakan hadiah dari lomba kinerja dalam rangka Hari Jalan Tahun 2024. Usulan dari Pemkot Probolinggo dan sesuai arahan Bapak Wali Kota untuk ruas Jalan Soekarno Hatta hingga Panglima Sudirman. Untuk teknisnya, bisa dikonfirmasi langsung ke pihak pelaksana di lapangan,” jelas Setyorini, Kamis (29/10/2025).(has)
 
 
