Update Terbaru

6/recent/ticker-posts

Tingkatkan Kesejahteraan Petani di Daerah, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Sidoarjo Dorong PT Aneka Usaha Jadi "Bulognya" Sidoarjo


Liputan5news.com - Sidoarjo. Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo, Dhamroni Chudlori, mendorong PT Aneka Usaha untuk mengambil peran strategis dalam menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Sidoarjo. Ia mengusulkan agar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut bisa berfungsi layaknya “Bulog”-nya Sidoarjo.


Menurut Dhamroni, langkah ini penting agar hasil panen petani lokal terserap maksimal. Dengan begitu, harga gabah dan beras di tingkat petani bisa stabil serta terjangkau bagi masyarakat luas.


“Ketahanan pangan itu dimulai dari situ. Tidak perlu beli dari luar daerah. Kalau gabah petani kita dibeli semua, harga beras bisa stabil dan terjangkau,” ujarnya, Selasa (19/8/2025).


Ia menilai PT Aneka Usaha berpotensi menjadi penyangga pangan. Perusahaan ini diharapkan membeli langsung seluruh hasil panen gabah dari petani Sidoarjo.


Dhamroni menambahkan, langkah tersebut tidak hanya menjamin stabilitas harga, tetapi juga akan meningkatkan kesejahteraan petani di daerah.


Politisi asal Fraksi PKB itu mengaku telah menyampaikan gagasan tersebut kepada Dinas Pertanian Kabupaten Sidoarjo. Menurutnya, koordinasi antara Dinas Pertanian dan PT Aneka Usaha harus segera dilakukan.


“Saya juga sampaikan agar dilakukan evaluasi di PT Aneka Usaha. Salah satu bidang yang bisa digarap adalah membeli beras langsung dari masyarakat petani,” tegasnya.


Ia menyebutkan, usulan ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan yang menjadi perhatian serius Komisi D DPRD Sidoarjo.


Dhamroni berharap ide tersebut bisa diwujudkan secara konkret sehingga kebutuhan pangan masyarakat tetap terjamin dan petani tidak lagi merugi karena hasil panennya tidak terserap pasar.


Sementara itu, Direktur PT Aneka Usaha, Budi Basuki, menilai usulan tersebut menarik. Namun, ia menegaskan pihaknya selaku BUMD tidak bisa bergerak leluasa tanpa kajian mendalam.


“Usulan yang bagus, tapi kita BUMD belum bisa bergerak leluasa. Misalnya ada inovasi bisnis baru, harus kita kaji terlebih dahulu,” ujarnya, Kamis, (21/8/2025).


Budi menambahkan, hingga saat ini pihaknya belum melakukan kajian bisnis terkait kemungkinan PT Aneka Usaha menjadi penyangga pangan daerah. 


“Memang menarik, tapi dari segi bisnis dan kondisi keuangan Aneka Usaha perlu kita kaji terlebih dahulu,” pungkasnya.(Yanti)