Liputan5news.com - Sidoarjo. Angka kriminalitas di wilayah kabupaten Sidoarjo sepanjang tahun 2025 menunjukkan tren penurunan signifikan. Polresta Kabupeten Sidoarjo mencatat total kejahatan tahun 2025 ini mengalami turun sebesar 32% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kapolresta Sidoarjo Kombes. Pol. Christian Tobing mengatakan bahwa tahun 2024 tercatat sebanyak 1.765 kasus kriminal. Sementara tahun 2025 jumlahnya menurun menjadi 1.216 kasus. Artinya, terdapat penurunan sebanyak 579 kasus.
"Alhamdulillah, ini menjadi bahan evaluasi kami. Meski angka kriminalitas menurun, upaya pencegahan tetap terus kami tingkatkan di wilayah kabupaten Sidoarjo ini," ujar Kombes Pol. Christian Tobing saat anev akhir tahun pada Selasa (30/12/2025) sore.
Menurutnya, penurunan tersebut tidak lepas dari penguatan langkah preventif yang dilakukan jajaran kepolisian. "Diantaranya melalui patroli polisi presisi, patroli kota presisi, patroli ideologis, hingga optimalisasi kinerja Satreskrim dalam pengungkapan kasus sepanjang tahun 2025 ini," tandasnya.
Kapolresta Sidoarjo juga mengapresiasi peran aktif masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Menurutnya, optimalisasi sistem keamanan lingkungan di desa-desa, pengaktifan pos keamanan, serta budaya cepat melapor dinilai menjadi kekuatan utama dalam menekan angka kriminalitas di Sidoarjo.
"Sinergi antara kepolisian dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan penurunan angka Kriminalisasi di Sidoarjo," jelasnya.
Sementara itu, dari sisi penyelenggaraan perkara (crime clearance), Polresta Sidoarjo mencatat tren positif. Pada tahun 2024, penyelesaian kasus mencapai 2.095 perkara, sedangkan 2025 sebanyak 1.442 perkara.
"Jika dibandingkan dengan crime total, tingkat penyelesaian kasus justru meningkat dari 117 persen pada 2024 menjadi 118 persen pada 2025," ungkap dia.
Ia pun menjelaskan bahwa perhitungan crime clearance dilakukan dengan membandingkan jumlah kasus yang diselesaikan dengan total laporan kriminal pada tahun berjalan.
"Adapun kasus menonjol sepanjang 2025 masih didominasi kejahatan konvensional. Kami berhasil mengungkap seluruh kasus pembunuhan yang terjadi, yaitu sebanyak empat tempat kejadian perkara (TKP)," jelas dia.
"Seluruh kasus pembunuhan berhasil kami ungkap. Ini merupakan kerja keras luar biasa dari Satreskrim kami," tambahnya.
Di bidang Narkotika, Kombes Pol. Christina Tobing mengungkapkan bahwa kasus tersebut mengalami peningkatan. Pada 2024, Polresta Sidoarjo mengungkap 320 kasus narkoba. Angka tersebut naik menjadi 372 kasus pada 2025 atau meningkat 16,25 persen.
"Jumlah tersangka juga mengalami kenaikan signifikan, dari 385 orang pada 2024 menjadi 491 orang pada 2025 atau baik 27,53 persen. Seluruh kasus narkotika tersebut berhasil diselesaikan 100 persen," imbuh dia.
Barang bukti yang disita sepanjang 2025 meliputi ganja seberat 3.956,39 gram, sabu-sabu 12.970,97 gram, 1.799 butir ekstasi, serta 69.994 butir pil dobel L. Salah satu pengungkapan terbesar adalah kasus sabu seberat 9,11 kilogram dengan dua tersangka yang kini telah menjalani proses hukum.
Sementara di bidang lalu lintas, angka pelanggaran tilang pada 2025 tercatat 17.185 kasus atau turun 47,12 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Teguran juga menurun menjadi 13.640 kasus atau turun 67,24 persen.
Meski jumlah kecelakaan lalu lintas relatif stabil, angka fatalitas menunjukkan penurunan tajam. Pada 2024, korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas mencapai 140 orang. Sedangkan pada 2025 turun drastis menjadi 33 orang.
Kapolresta Sidoarjo menegaskan, capaian tersebut merupakan hasil sinergi lintas sektor, termasuk dengan Dinas Perhubungan dan instansi terkait, melalui edukasi keselamatan berlalu lintas, perbaikan infrastruktur jalan, serta penanganan titik rawan kecelakaan.
“Capaian dan penghargaan yang kami terima sepanjang 2025 adalah hasil kerja bersama. Terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang terus mendukung Polresta Sidoarjo dalam menjaga keamanan dan ketertiban,” pungkasnya.(Yanti)
