Liputan5news.com - Sidoarjo. Polemik pemakaman salah satu warga Istana Mentari terus berlanjut hingga dibahas dalam rapat dengar pendapat (hearing) di DPRD Sidoarjo. Ketua DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih memimpin langsung pertemuan itu, didampingi Ketua Komisi D Moch Dhamroni Chudhlori, anggota Komisi A Rizal Fuady, serta jajaran Komisi D lainnya.
Pertemuan dibuka dengan penyampaian kronologi dari keluarga almarhum Rudi selaku pihak ahli waris. Menantu almarhum, Rizky Surya, menilai proses penyelesaian masalah makam terlalu berlarut. Ia mengaku sudah bertemu Wakil Bupati Sidoarjo dan kini menghadiri hearing di DPRD, namun hasil final belum juga muncul.
“Tujuan kami ke sini ingin kepastian. Masak musyawarah terus tapi tidak ada keputusan? Ini kan masalah internal Istana Mentari, harusnya bisa selesai. Malah muncul pooling, petisi, sampai spanduk. Sebenarnya mau apa? Sampai kapan?” keluh Rizky.
Putra pertama almarhum Rudi, Aldino Michael Colin, menegaskan keluarga sudah menyiapkan solusi. Mereka bahkan membuka peluang menyediakan lahan pemakaman untuk lebih dari 400 warga Istana Mentari, yang selama ini tidak dapat dimakamkan di TPU Desa Cemengkalang di depan perumahan.
Aldino menyebut ada tiga opsi lahan: area 700 m² di dalam perumahan, lahan lelang sekitar 1.000 m² di depan perumahan, atau lahan di luar Istana Mentari maupun luar Desa Cemengkalang.
“Tanah makam itu nanti kami wakafkan untuk seluruh warga Istana Mentari, sesuai wasiat almarhum ayah saya yang ingin perumahan ini punya makam sendiri,” ujar Aldino.
Meski begitu, keluarga menegaskan tetap akan menghormati keputusan warga. Jika mayoritas menolak, makam almarhum Rudi akan dipindahkan.
“Kalau masyarakat tidak setuju, kami akan relokasi makam bapak,” tambah Aldi.(Yanti)

