Liputan5News.com - Sidoarjo. Sumpah Pemuda merupakan tonggak penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Melalui semangat persatuan yang lahir pada 28 Oktober 1928, para pemuda bertekad menjunjung satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu Indonesia. Nilai perjuangan dan kebersamaan itu terus relevan hingga kini, terutama bagi generasi muda yang menjadi penerus bangsa.
Dalam semangat tersebut, SMP Al Muslim menyelenggarakan kegiatan Sumpah Pemuda & ROOTS Day 2025, sebuah peringatan bersama yang memadukan nilai nasionalisme dengan gerakan positif remaja anti perundungan.
Kegiatan ini bertujuan menanamkan semangat kebangsaan sekaligus menumbuhkan empati, kepedulian sosial, dan keberanian berbuat baik di lingkungan sekolah. Peringatan ini menjadi wadah bagi siswa untuk memahami makna persatuan dalam kehidupan sehari-hari dan menyadari peran mereka sebagai agen perubahan yang membawa dampak positif bagi sesama.
Ustadzah Diyah Riskita Sari, S.Psi., selaku Guru BK SMP Al Muslim, menjelaskan bahwa penggabungan dua tema ini sangat strategis. Kami ingin semangat Sumpah Pemuda tidak hanya menjadi seremonial,
"Semangat persatuan itu harus diwujudkan dalam aksi nyata. Melalui ROOTS Day, siswa 'bersumpah' untuk bersatu melawan perundungan, menghargai perbedaan, dan peduli pada sesama. Itulah implementasi Sumpah Pemuda di zaman sekarang," jelasnya.
Acara berlangsung di Aula SMP Al Muslim dan diikuti oleh seluruh peserta didik kelas VII, VIII, dan IX bersama Ustadz dan Ustadzah. Sejak pagi, suasana sekolah terasa hidup dengan semangat kebersamaan. Kegiatan ini menjadi momen bagi seluruh peserta untuk menumbuhkan rasa bangga sebagai pelajar Indonesia sekaligus memperkuat nilai empati dan peduli terhadap sesama.
Acara dipandu oleh Hiroki (kelas 8 Ali bin Abi Thalib) dan Nada (kelas 8 Abu Bakar Ash Shiddiq) sebagai pembawa acara. Kegiatan diawali dengan tilawah dan sari tilawah oleh Zaffiro (kelas 8 Abdurrahman bin Auf) dan Calynda (kelas 8 Abu Bakar Ash Shiddiq).
Lantunan ayat suci Al-Qur’an menghadirkan suasana khidmat dan menjadi pengantar penuh makna tentang pentingnya menjaga kebersamaan, kejujuran, dan keadilan sebagai nilai-nilai yang sejalan dengan semangat Sumpah Pemuda dan program ROOTS Anti Perundungan.
Selanjutnya, Ikrar Sumpah Pemuda dibacakan oleh Fandra (kelas 9 Abu Bakar Ash Shiddiq) dan Aika (kelas 9 Ali bin Abi Thalib) sebagai simbol tekad generasi muda untuk terus menjaga persatuan dan semangat gotong royong. Acara dilanjutkan dengan drama sosial berjudul “Toleransi yang Terkikis” yang ditampilkan oleh Agen Perubahan Anti Perundungan SMP Al Muslim Tahun 2025. Drama ini mengangkat isu perundungan dan intoleransi yang kerap terjadi di lingkungan remaja. Melalui cerita yang menyentuh, para pemain mengajak penonton untuk lebih menghargai perbedaan dan berani menolak perilaku yang merugikan orang lain.
Nada (kelas 8), yang bertugas sebagai pembawa acara sekaligus peserta, mengaku mendapatkan perspektif baru.
"Acaranya lengkap. Kami tidak hanya diingatkan soal sejarah Sumpah Pemuda, tapi juga disadarkan' lewat drama anti-bullying. Seminar dari Dr. Ario juga membuat kami sadar bahwa menjadi kritis itu penting, tapi harus diimbangi dengan empati. Kami jadi paham bahwa menjadi pelajar hebat itu bukan hanya soal nilai, tapi juga soal karakter," ungkapnya.
Selepas drama, para agen perubahan mempersembahkan Jingle “Agen Perubahan dan Anti Perundungan” diikuti dengan paduan suara “Bangun Pemudi Pemuda.” Kedua penampilan ini menyampaikan pesan semangat kebersamaan dan ajakan untuk terus menumbuhkan budaya positif di sekolah.
Sebagai puncak acara, hadir Dr. Ario Bimo, Dosen Hubungan Internasional, yang memberikan seminar inspiratif bertemakan “Kritis Diri, Kreatif Solusi.
Dalam paparannya, beliau menyampaikan pentingnya kemampuan berpikir kritis, menjaga integritas, serta menggunakan empati dan kreativitas untuk mencari solusi dari berbagai tantangan sosial.
Beliau juga menyampaikan bahwa perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil seperti menghargai perbedaan sesama teman, tidak mudah terprovokasi terhadap perilaku negatif dan menolak segala bentuk perundungan.
Sesi seminar berlangsung interaktif, dengan siswa yang antusias mengajukan pertanyaan seputar kepemimpinan dan peran remaja di era modern. Kegiatan ini menegaskan bahwa menjadi pelajar yang kritis bukan hanya soal prestasi akademik, tetapi juga harus memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, tidak mudah percaya pada informasi yang tidak jelas serta berusaha untuk menjadi pendengar yang baik.
Melalui peringatan Sumpah Pemuda & ROOTS Day 2025, diharapkan Peserta didik SMP Al Muslim dapat meneladani semangat perjuangan para pemuda pendahulu dan menerapkannya dalam kehidupan nyata. Peringatan ini menjadi bukti bahwa nilai nasionalisme dan kepedulian sosial dapat berjalan beriringan. Semoga semangat ini terus tumbuh dan menjadi fondasi kuat bagi generasi muda SMP Al Muslim untuk menjadi pemimpin masa depan yang berkarakter, berempati, dan membawa perubahan positif, sesuai dengan visi sekolah sebagai Sekolah sang pemimpin. (Yanti)


