Update Terbaru

6/recent/ticker-posts

Blue Ocean 2025: Debat Regional UHT Tegaskan Semangat Intelektual dan Kolaboratif Mahasiswa


Liputan5news.com - Surabaya. Pusat Bahasa Universitas Hang Tuah kembali menyelenggarakan ajang debat tahunan bertajuk Blue Ocean 2025: UHT Regional Debate Competition sebagai wujud nyata dalam membangun ekosistem akademik yang aktif, kompetitif, dan inklusif. Sabtu (17/5/2025).


Kegiatan ini berlangsung di Gedung Pascasarjana Universitas Hang Tuah, Surabaya, dan diikuti oleh peserta dari berbagai universitas dan institusi pendidikan tinggi dari seluruh Indonesia.


Peserta kompetisi ini berasal dari berbagai kampus ternama, termasuk Universitas Hang Tuah (UHT) yang mengirimkan delegasi dari seluruh fakultas: Fakultas Farmasi, FISIP, FKG, FK, FTIK, FVP, Fakultas Hukum, dan Fakultas Psikologi. Selain UHT, kompetisi ini juga diikuti oleh Akademi Angkatan Laut (AAL), Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), serta universitas dari berbagai wilayah, seperti Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, Universitas Dr. Soetomo, Universitas Gadjah Mada, Universitas Jenderal Sudirman, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Universitas Muhammadiyah, Universitas Negeri Jember, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Surabaya, dan Universitas Trisakti.


Acara resmi dibuka oleh Wakil Rektor III Universitas Hang Tuah, Laksamana Pertama (Purn) Dr. Toto Dwijaya Saputra, S.T., M.Si(Han)., M.Tr.Opsla., yang mewakili Rektor Universitas Hang Tuah. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang kompetisi intelektual, tetapi juga ruang kolaborasi dan silaturahmi antar mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. 


"Tema Blue Ocean mencerminkan semangat inovasi, berpikir terbuka, dan strategi kreatif dalam menghadapi tantangan zaman. Debat bukan sekadar soal menang atau kalah, tetapi proses belajar untuk mendengarkan, berargumen secara logis, dan menghargai pandangan yang berbeda," ungkapnya. 


Lanjutnya sebagai institusi pendidikan tinggi dengan moto ‘Excellence in Maritime Education,’ Universitas Hang Tuah terus mendorong mahasiswanya untuk berprestasi, tidak hanya di bidang kemaritiman, tetapi juga dalam kapasitas berpikir global. Kompetisi ini adalah salah satu bentuk nyata dari semangat tersebut, untuk membekali generasi muda agar berlayar menembus batas dengan ilmu, karakter, dan kepemimpinan.


Kompetisi debat ini menggunakan sistem British Parliamentary, sebagaimana digunakan dalam seleksi NUDC dan KDMI, dan dibagi menjadi dua kategori: Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Setiap kategori terdiri dari tiga babak penyisihan, dilanjutkan babak semifinal, dan ditutup dengan grand final. Mosi debat diumumkan sebelum setiap sesi, dan peserta diberikan waktu 15 menit untuk membangun argumen, dengan durasi maksimal 7 menit 20 detik per pembicara.


Afita Dewi Prastiwi, S.Pd., M.Pd., Kepala Pusat Bahasa UHT, dalam sambutannya menyampaikan harapan besar terhadap Lomba Debat Blue Ocean 2025 ini sebagai ajang bergengsi yang tidak hanya mengasah kemampuan berbahasa Inggris, tetapi juga membentuk karakter kritis, percaya diri, dan solutif di tengah tantangan global. 


"Saya berharap para peserta dapat menjunjung tinggi sportivitas, menjadikan perbedaan sebagai kekuatan, serta menumbuhkan semangat intelektual yang konstruktif demi mencetak generasi muda yang cakap berkomunikasi dan berdaya saing tinggi di kancah internasional," jelasnya. 


Hasil akhir kompetisi adalah sebagai berikut:

Kategori Bahasa Indonesia

Juara I: Universitas Brawijaya (UB)

Juara II: Universitas Airlangga (UNAIR)

Juara III: Universitas Jenderal Sudirman

Juara IV: Universitas Trisakti

Kategori Bahasa Inggris

Juara I: Universitas Brawijaya (UB)

Juara II: Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah (FK UHT)

Juara III: Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS)

Juara IV: Universitas Negeri Surabaya (UNESA)


Acara berlangsung sejak pagi hingga malam hari, dan ditutup dengan pengumuman pemenang serta penyerahan penghargaan kepada para finalis. Blue Ocean 2025 kembali membuktikan peran penting Universitas Hang Tuah dalam mendorong pengembangan soft skills mahasiswa, serta memperkuat jejaring antar universitas melalui debat ilmiah yang sehat dan konstruktif.(Yanti)