Liputan5news.com - Sidoarjo. Wakil ketua Komisi B DPRD Kabupaten Sidoarjo Kusumo Adi Nugroho menyampaikan mengenai Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) pada Tahun 2024 yang tidak terserap.
SILPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran) adalah sisa anggaran yang belum digunakan setelah semua pengeluaran dan penerimaan anggaran telah diselesaikan dalam satu periode anggaran. Ini merupakan selisih lebih antara realisasi pendapatan dan laporan realisasi anggaran dan belanja, serta penerimaan dan pengeluaran pembiayaan.
Ketika Kusumo Adi Nugroho di temui pada hari Sabtu (24/5/2025) di "Jie Poek Dw" ruko royal palace blok N9 Jl. Sunandar Priyo Sudarmo, Larangan Sidoarjo. Dalam perbincangan santai Kusumo menyampaikan bahwa saat ini telah mengadakan rapat, dan kawan- kawan banggar telah menyoroti tentang SILPA yang sangat tinggi terutama di Sidoarjo.
Mengapa SILPAnya kok sangat tinggi, dan sebenarnya itu sudah dianggarkan. Buat kita di Dewan itu menjadi suatu pertanyaan juga, harusnya memang ada koordinasi yang baik. Kalau kita berbicara dari eksekutif termasuk pada saat penggunaan itu supaya tidak lagi terjadi SILPA yang sangat tinggi, itu harapan kami.
"Karena eman - eman SILPAnya ga kepakai," ungkapnya.
Ketika disinggung oleh awak media terkait Rapat Paripurna dalam penyampaian LPJ pada waktu itu, banyak anggota dewan yang tidak hadir, Kusumo menjawab dengan elegan, kalau dari saya terus terang saja tidak punya alasan menyalahkan siapa atau membenarkan siapa. Tetapi kembali lagi kita bicara masalah seperti itu adalah bagaimana kita ini menyikapi semua.itu harus secara tanggap dan secara cerdas.
"Karena memang sampai sekarang mungkin secara resmi belum ada klarifikasi adalah pada saat pertanyaan bahwa dewan itu menghambur - hamburkan uang. Tapi kenyataannya adalah SILPA itu tinggi sekali. Itu bisa menjadi catatan untuk kita melihat kedepannya bahwa Dinas itu seperti apa, mungkin dari saya seperti itu," ujar Kusumo.
Lanjut Kusumo dan saya tidak menyalahkan mereka yang tidak hadir saat itu, apapun itu adalah keputusan semuanya yang hadir ataupun yang tidak hadir semuanya baik, karena semua berharap untuk kemajuan Kabupaten Sidoarjo. Tidak ada suatu treck yang melenceng, dimana kita berbicara bahwa tidak ada kemajuan Sidoarjo.
"Dan sebenarnya yang dipertanyakan sama teman-teman pada saat konsistensi kita bicara bagaimana dewan menghabiskan uang, tapi ternyata SILPA itu tinggi sekali. Karena SILPA kita di Sidoarjo sesuai dengan data dari Dinas. Dan itu adalah anggaran yang sudah masuk di Sidoarjo. Sedangkan anggaran itu tidak bisa dipergunakan dan masih mengendon," tambah Kusumo.
Masih kata Kusumo saya berharap untuk kedepannya, pada saat mengajukan anggaran segala macam terutama dari teman-teman Dinas harus sudah siap semuanya, jadi konsekuensi dari suatu SILPA tinggi itu sendiri, konsekuensi juga buat kita semua, terutama untuk masyarakat Sidoarjo. Yang seharusnya bisa dipergunakan tetapi tidak terealisasi, itu kan eman sekali. (Yanti)